Posted by : Pebryan
Kamis, 24 November 2016
Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan.
Tujuannya Ini umumnya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar (di industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak.
Peningkatan Kecepatan
Peningkatan kecepatan dapat diformulasikan dalam persamaan berikut ini
Dimana adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (program komputer) bila dijalankan dalam satu komputer. Dan adalah waktu yang dibutuhkan jika pekerjaan dikerjakan bersamaan oleh beberapa komputer.
Ada limitasi dalam usaha membuat suatu program komputer berjalan lebih efisien melalui peningkatan kecepatan, hukum yang menetapkan batasan ini dikenal sebagai Hukum Amdahl. Ide dari hukum amdahl ini adalah bahwa anda hanya akan bisa meningkatkan efisiensi program komputer
anda, sebatas pada bagian tertentu dari program tersebut yang dapat di
paralelkan. Sementara bagian yang memang harus dilaksanakan secara
berurutan, akan menjadi penentu performa akhir.
Kembali ke analogi memasak tadi, bila anda harus menggunakan sarung
tangan sebelum menyalakan kompor ataupun memotong bawang, maka waktu
yang anda butuhkan untuk memakai sarung tangan ini adalah waktu serial,
yang tidak dapat dihindari. Sementara waktu untuk memasak dan memotong
bawang tadi adalah bagian yang bisa diparalelkan.
Hukum Amdahl
Telah dijelaskan bahwa dari
(waktu yg dibutuhkan menjalankan pekerjaan dalam satu komputer) tadi,
ada sebagian yg tidak bisa diparalelkan. Untuk menyatakan ini kita
gunakan notasi dimana menunjukkan berapa bagian dari yang tidak bisa dijadikan paralel (atau bagian serial dari program ini).
Maka kita ketahui adalah waktu yg tidak akan terpengaruh oleh bertambahnya komputer yg digunakan (a).
Sisanya adalah waktu yang akan berkurang menjadi bila kita menggunakan N komputer tambahan (b) .
Sehingga waktu total yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan dalam N komputer adalah (a) + (b) alias :
Peningkatan kecepatan yang kita peroleh dari persamaan ini adalah :
Mungkin anda akan mendapati persamaan speed up yang terlihat berbeda
tetapi pada dasarnya sama. Persamaan dibawah, bisa didapat dari
persamaan diatas, dengan mengeliminasi komponen (pada bagian atas dan bawah persamaan), lalu mengatur N dan
Bila anda cermati persamaan di atas, bisa dilihat bahwa jika kita menggunakan komputer yang amat banyak () komponen (b) akan dapat diabaikan, menyisakan persamaan :
Inilah batas maksimum peningkatan kecepatan yang bisa dicapai menurut hukum Amdahl yaitu perbandingan terbalik dari seberapa banyak bagian serial dari suatu pekerjaan.
Dalam sistem terdistribusi
dimana anda berusaha menggunakan lebih banyak prosesor untuk
menyelesaikan masalah, akan ada imbal balik. Menggunakan komputer
tambahan dari lokasi yang berbeda memberikan anda sumber komputasi baru,
tetapi juga melibatkan biaya komunikasi tambahan, saat anda harus
memberikan pekerjaan tersebut pada komputer yg terpisah.
Hukum Gustafson
Dalam arsitektur komputer, hukum Gustafson (atau hukum Gustafson-Barsis ini ) memberikan speedup teoritis dalam latency dari pelaksanaan tugas pada waktu eksekusi tetap yang dapat diharapkan dari sistem yang sumber daya ditingkatkan. Hal ini dinamai ilmuwan komputer John L. Gustafson dan rekannya Edwin H. Barsis, dan disajikan dalam artikel Hukum mengevaluasi kembali Amdahl pada tahun 1988.
Hukum Gustafson dapat dirumuskan dengan cara berikut:
S latency (s) = 1 - p + sp, {\ displaystyle S _ {\ text {latency}} (s) = 1-p + sp,} {\ displaystyle S _ {\ text {latency}} (s) = 1 p + sp,}dimana Slatency adalah speedup teoritis dalam latency dari pelaksanaan seluruh tugas;
s adalah speedup di latency dari pelaksanaan bagian dari tugas yang manfaat dari peningkatan sumber daya sistem;
p adalah persentase beban kerja pelaksanaan seluruh tugas mengenai bagian yang menguntungkan dari peningkatan sumber daya sistem sebelum perbaikan.
Hukum Gustafson membahas kekurangan hukum Amdahl, yang didasarkan pada asumsi ukuran masalah tetap, yaitu suatu beban kerja eksekusi yang tidak berubah sehubungan dengan peningkatan sumber daya. Hukum Gustafson bukannya mengusulkan bahwa programmer cenderung mengatur ukuran masalah untuk sepenuhnya memanfaatkan kekuatan komputasi yang menjadi tersedia sebagai sumber daya meningkatkan. Oleh karena itu, jika peralatan lebih cepat tersedia, masalah yang lebih besar dapat diselesaikan dalam waktu yang sama.
Dampak hukum Gustafson adalah untuk menggeser. Tujuan penelitian untuk memilih atau merumuskan masalah sehingga pemecahan masalah yang lebih besar dalam jumlah waktu yang sama akan mungkin. Dengan cara hukum mengubah efisiensi, karena kemungkinan bahwa keterbatasan yang ditetapkan oleh bagian berurutan dari program dapat diatasi dengan meningkatkan jumlah total perhitungan.
Model komputasi paralel
Model komputasi Paralel.
1. Embarasingly Parallel adalah pemrograman paralel yang digunakan pada masalah-masalah yang bisa diparalelkan tanpa membutuhkan komunikasi satu sama lain. Sebenarnya pemrograman ini bisa dibilang sebagai pemrograman paralel yang ideal, karena tanpa biaya komunikasi, lebih banyak peningkatan kecepatan yang bisa dicapai.
2. Taksonomi dari model pemrosesan paralel dibuat berdasarkan alur instruksi dan alur data yang digunakan:
– SISD (Single Instruction Single Datapath) merupakan prosesor tunggal, yang bukan paralel.
– SIMD (Single Instruction Multiple Datapath)alur instruksi yang sama dijalankan terhadap banyak alur data yang berbeda. Alur instruksi di sini kalau tidak salah maksudnya ya program komputer itu. trus datapath itu paling ya inputnya, jadi inputnya lain-lain tapi program yang digunakan sama.
– MIMD (Multiple Instruction Multiple Datapath)alur instruksinya banyak, alur datanya juga banyak, tapi masing-masing bisa berinteraksi.
– MISD (Multiple Instruction Single Datapath)alur instruksinya banyak tapi beroperasi pada data yang sama.
Penerapan
Penerapan Komputasi Paralel Bisa di terapkan pada Bidang Ilmu Pengetahuan & Teknik komputasi paralel telah dianggap sebagai “high end computing”, dan telah digunakan untuk memodelkan masalah sulit dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknik , sebagai contoh di terapakan pada :
- Ilmu Fisika
- Bioteknologi
- Bioscience
- Pembuatan Pesawat Luar Angkasa pada Bidang Teknik
- Pembuatan Circuit Untuk Elektronik
- Web search engines, web based business services
- Databases, data mining
- Networked video and multi-media technologies
- https://en.wikipedia.org/wiki/Gustafson's_law
- https://andri102.wordpress.com/game/soft-skill/konsep-komputasi-parallel-processing/
- https://valkriye.wordpress.com/2013/06/14/pengenalan-sederhana-tentang-komputasi-paralel/