Posted by : Pebryan Minggu, 08 Mei 2016


Peran Antioksidan

Vitamin C dan E serta selenium dikenal sebagai zat antioksidan yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh manusia. Terutama untuk melawan radikal bebas yang membentuk karsinogen. Mekanisme antioksidan dalam menghambat terjadinya kanker ini termasuk mencegah pembentukan karsinogen dan menghalangi terbentuknya hal itu secara normal. Betakaroten banyak ditemukan pada sayuran bewarna kuning seperti wotel, seperti kandungan vitamin C yang banyak dijumpai dalam buah-buahan semacam jeruk, jambu biji, dan lain-lain. Vitamin E juga ditemukan pada minyak nabati , jagung, sayuran berdaun hijau dan buah-buahan, terdapat pada daging, kerang, sereal dan produk ternak lainnya.

Sedangkan suplemen vitamin B seperti disebutkan dapat mencegah kanker. Vitamin ini biasanya diberikan pula pada penderita kanker yang sedang mengenai kemoterapi untuk mengurangi efek toksis (peracunan) dari kemoterapi itu. Pemberian kombinasi aspirin pada penderita kanker kandung kemih ternyata dapat menurunkan kekambuhan dan meningkatkan kepanjangan waktu hidup penderita. Niasin banyak ditemukan dalam daging sapi, ayam, kacang-kacangan, ikan, dan anggur, telur dan alpukat. Vitamin D  dalam darah tinggi semakin rendah resiko terjadinya kanker kolon. Vitamin ini banyak dijumpai pada susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Karsinogen

Zat-zat yang tekandung dalam makanan dapat menyebabkan pemicu untuk menimbulkan keganasan yang tidak langsung menimbulkan tumor. Zat-zat ini di golongkan sebagai karsinogen. Disamping itu karsinogen dapat pula pro-karsinogen yang bersifat mengubah zat kimiawi sehingga dapat mencetuskan kanker.

Karsinogen dalam makanan dapat ditemukan dalam hasil pengolahan yang menimbulkan polisiklik hidrokarbon akibat dari proses pengasapan makanan, zat biologi yang ada dalam temabakau. Zat-zat racun tersebut merusak keutuhan struktur sel dan intinya menjadi ganas sehingga bersifat mutagenic (sel biasa yang diracuni oleh racun atau pencemaran lingkungan menjadi sel ganas yang berkembang biak tanpa kendali. Selain itu zat karsinogen dapat timbul akibat pegolahan makanan yang tidak tepat. Misalnya pemanasan yang terlampau lama dan suhu yang terlalu tinggi.

Makanan yang tercemar jamur Aspergillus flatus yang menghasilkan racun aflatoksin seperti pada kacang tanah busuk dan keju kadaluwarsa juga bersifat karsinogen. Penggunaan minyak goreng bekas dan radikal bebas seperti peroksida, epioksida, dan lainyang juga bersifat karsinogenik dan mutagenik, yang mengubah sel normal menjadi ganas.

Pada percobaan terhadap binatang konsumsi makanan yang kaya akan gugus peroksida ini dapat menimbulkan kanker usus. Demikian zat pemanis buatan seperti siklamat dan sakarin yang banyak dipakai dalam makanan jajanan dapat pula menimbulkan tumor kandung kemih. Zat pengawet makanan seperti formaldehida, sebagai pengawet bakso atau tahu, penggunaan zat pewarna tekstil, biasa dipakai untuk pewarna kerupuk tahu dan lain-lain dan rhodamin, warna merah pada sirup dapat merangsang timbulnya kanker hati.


Demikian banyaknya zat makanan yang dapat merangsang timbulnya penyakit kanker, hendaknya kita sedapat mungkin menghindari makanan yang kurang bersih, lewat makanan kadaluwarsa atau diolah tidak semestinya. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari cukup sulit untuk menghindarinya, paling tidak kita berusaha menjauhinya semaksimal mungkin. Sebab, ia sebagai racun yang sudah kita sebutkan.

sumber : http://penyakitkanker.org/cara-mencegah-kanker/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Selamat Datang - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -